Jumat, 23 Oktober 2009

Pesta Orionid, Hujan Meteor Oktober 2009

Sejak 2 Oktober lalu, para astronom dan pengamat langit rupanya sedang berpesta. Selama bermalam-malam mereka bisa menikmati hujan meteor di langit timur, tepatnya dari arah konstelasi Orionid, si Pemburu, dekat bintang merah/oranye Betelgeuse.
Hujan meteor Orionid, begitu nama pesta yang sejatinya baru akan berakhir 7 November nanti. Pesta tahunan ini berpuncak 21 Oktober ketika lebih dari 20 meteor tercurah setiap jam.
Orionid paling mudah diamati pada jam-jam selepas tengah malam sampai subuh. Karena dimensi hujan meteor ini lebih lebar daripada bumi, hujan akan tampak di bagian langit mana pun di dunia ini asalkan langit cerah. Tapi, dibandingkan tahun lalu para astronom memastikan, langit pengamatan Oktober ini lebih gelap dan karena itu, hujan meteor yang pudar sekalipun bisa dilihat cukup jelas.
Sebuah fakta menarik tentang Orionid ini adalah mereka terkenal mempertontonkan apa yang di sebut aktifitas submaxima, yang berarti curahan paling deras. Submaxima itulah yang sepertinya terjadi 21 Oktober. Biasanya ia memang terjadi 18-24 Oktober.
Komet Halley juga bertanggung jawab untuk hujan meteor tambahan pada mei, yang disebut Eta Aquarids. Tapi orionid adalah peristiwa hujan meteor yang paling banyak diamati setiap tahunnya. Ya, mereka jatuh tiap tahun ketika bumi melintasi trayek partikel debu yang ditinggalkan komet halley.
Meteor-meteor sebenarnya adalah cahaya yang tercipta dari meteorit yang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan lebih dari 90 ribu mil per jam. Sisa pecahan batuan dan debu yang membentuk jejak halley secara konsisten menghasilkan hujan meteor Orionid setiap Oktober(Koran Tempo, Jumat 23 Okt 2009-examiner|spaceblog|space)

Tidak ada komentar: