Jumat, 18 Desember 2009

KLASIFIKASI STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

1. Berdasarkan Bentuk Pendekatannya

a. Ekspository dan Discovery/Inquiry
Dari hasil penelitian Edwin Fentoh diketahui bahwa strategi belajar mengajar yang banyak digunakan oleh para guru bergerak pada satu garis kontinum. Dari garis tersebut dapat dijelaskan bahwa guru hanya memberikan informasi yang berupa teori generalisasi hukum atau dalil beserta bukti-bukti yang mendukung dan siswa hanya menerima saja informasi dari guru.

b. Discovery dan Inquiry
Discovery(penemuan) sering dipertukarkan pemakaianny dengan inquiry(penyelidikan). Gunal berpendapat bahwa discovery atau(penemuan) adalah proses mental dimana siswa mengimplementasikan suatu konsep atau prinsip proses mental.
misalnya: mengamati, menjelaskan, mengelompokkan, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Sedangkan konsep misalnya: bundar, segitiga, demokrasi, energi, dan sebagainya.
Inquiry merupakan perluasan dari discovery yang digunakan lebih mendalam artinya inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatanya. Misalnya merumuskan problema, merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan ide, menganalisis dan lain-lain.
DR. J. Richard Juchman mencoba mengalihkan kegiatan belajar mengajar dari situasi yang didominasi diskusi, seminar, dan sebagainya. Salah satu bentuknya disebut pelajaran dengan penemuan terpimpin, langkah-langkahnya sbb:
1.Adanya problema yang akan dipecahkan, yang dinyatakan dengan pernyataan/pertanyaan.
2. Jelas tingkat/kelas
3. Konsep/prinsip jelas
4. Alat/bahan sesuai dengan kebutuhan siswa
5. Diskusi sebagai pengarahan sebelum siswa melakukan kegiatan
6. Kegiatan metod penemuan berupa penyelidikan/percobaan
7. Proses berfikir untuk menunjukkan adanya mental operasional siswa
8. Pengembangan pertanyaan-pertanyaan
9. Adanya catatan guru yang meliputi hal-hal dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penyelidikan
Sedangkan langkah-langkah inquiry menurut dia adalah sebagai berikut:
1. Menentukan masalah
2. Pengumpulan data untuk memperoleh kejelasan
3. Pengumpulan data untuk mengadakan percobaan
4. Perumusan keterangan yang diperoleh
5. Analisis proses inquiry

c. Pendekatan Konsep
Akibat dari suatu hasil belajar adalah konsep. Gagne mengatakan bahwa selain konsep konkret yang bisa kita pelajari melalui pengamatan, mungkin juga ditunjukkan melalui definisi atau batasan, karena merupakan sesuatu yang abstrak.

d. Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif(CBSA)
Pendekatan ini berarti bahwa di dalam kelas harus terdapat kegiatan belajar yang mengaktifkan siswa(melibatkan siswa secara aktif)
Hakikat CBSA adalah proses keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya:
- Proses asimilasi/pengalaman kognitif yang memungkinkan terbentuknya pengetahuan
- Proses perbuatan/pengalaman langsung yang memungkinkan terbentuknya ketrampilan
- Proses penghayatan dan internalisasi nilai yang memungkinkan terbentuknya nilai dan sikap
1. Prinsip-prinsip CBSA
a. Dimensi subjek didik
b. Dimensi guru
c. Dimensi program
d. Dimensi situasi belajar mengajar
2. Rambu-rambu CBSA
Rambu-rambu CBSA adalah perwujudan prinsip-prinsip CBSA yang dapat diukur dari rentangan paling rendah sampai pada rentangan yang paling tinggi, yang berguna untuk menentukan tingkat CBSA dari suatu proses belajar mengajar.
Kadar CBSA dapat ditentukan berdasarkan:
a. Berdasarkan pengelompokan siswa
Ditinjau dari segi waktu, ketrampilan, alat, serta media dan perhatian guru, pengajaran yang berorientasi pada kelompok-kelompok kadang-kadang lebih efektif.
b. Berdasarkan kecepatan masing-masing siswa
Contoh untuk strategi belajar mengajar berdasarkan kecepatan siswa adalah pengajaran modul.
c. Pengelompokan Berdasarkan Kemampuan
Pengelompokan yang homogen harus didasarkan pada kemampuan siswa. Siswa akan mengembangkan potensi secara optimal bila berada di sekeliling teman yang hampir sama tingkat perkembangan intelektualnya.
d. Berdasarkan domain-domain tujuan
Strategi belajar mengajar berdasarkan domain/kawasan/tanah tujuan dapat dikelompokkan yaitu:
-Menurut Benjamin S. Bloom CS ada 3 dimensi yaitu:
a. Domanin kognitif, yang menitikberatkan aspek cipta
b. Domain afektif, aspek sikap
c. Domain psikootor, untuk aspek gerak
-Meneurut Gagne terdapat 5 macam kemampuan yaitu:
a. Ketrampilan intelektual
b. Strategi Kognitif
c. Informasi verbal
d. Ketrampilan Motorik
e. Sikap dan Nilai
-Menurut Bruce Joyce dan Marcha Well rumpun model-model mengajar yaitu:
a. Rumpun Model Interaksi Sosial
b. Rumpun Model Pengelolaan informasi
c. Rumpun Model Personal Humanistik
d. Rumpun Model Modifikasi Tingkah Laku

Menurut T. Raka Joni, kerangka acuan yang dapat digunakan untuk memahami strategi belajar mengajar sbb:
1. pengaturan Guru Siswa
- Dari segi pengaturan guru dibedakan antara: pengajaran yang diberikan oleh seorang guru atau oleh tim.
- Hubungan guru siswa dibedakan: hubungan guru-siswa melalui tatap muka secara langsung ataukah melalui melalui media cetak maupun media audio visual
- Dari segi siswa, dibedakan antara: pengajaran klasikal(kelompok besar) dan kelompok kecil(antara 5-7 orang) atau pengajaran individual(perorangan)
2. Struktur peristiwa belajar mengajar
Struktur peristiwa belajar dapat bersifat tertutup dalam arti segala sesuatunya telah ditentukan secara ketat, misalnya guru tidak boleh menyimpang dari persiapan mengajar yang telah direncanakan.
3. Peranan guru-siswa dalam mengolah pesan
Tiap peristiwa belajar-mengajar bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, ingin menyampaikan pesan, informasi, pengetahuan dan ketrampilan tertentu kepada siswa.
4. Proses Pengolahan pesan
Dalam peristiwa belajar mengajar, dapat terjadi bahwa proses pengolahan pesan bertolak dari contoh-contoh kongkret atau peristiwa-peristiwa khusus kemudian diambil suatu kesimpulan(generalisasi atau prinsip-prinsip yang bersifat umum).

Tidak ada komentar: