Jumat, 22 Januari 2010

Model Mengajar Delikan

Model mengajar Delikan merupakan pengkajian hasil dari pengamatan terhadap praktek mengajar para guru di sekolah, terutama kegiatannya dengan penerapan CBSA.
Model mengajar delikan ini dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Daeng Arifin, yang menekankan kepada kegiatan belajar siswa, dimulai dari kegiatan mendengar disusul dengan kegiatan kegiatan melihat dan diakhiri dengan kegiatan mengerjakan.
Dalam model ini tugas guru untuk memberi rangsangan kepada siswa dalam tiga hal yakni rangsangan pendengaran(auditif), rangsangan pengelihatan(visual) dan rangsangan pekerjaan(motorik). Dalam fase auditif dan visual sebenarnya merupakan salah satu ciri pokok mengajar yang berorientasi pada strategi ekspository. Sedangkan fase motorik sebagai akibat tuntutan rangsangan guru merupakan salah satu ciri model mengajar yang berorientasi pada strategi inquiry atau discovery.
Model mengajar delikan pada hakikatnya adalah model mengajar yang bergerak dari ujung ekspository ke ujung inquiry atau discovery. Dengar-lihat-kerjakan tidak hanya dipandang satu kesatuan tapi juga harus dipandang dalam satu urutan yang berkesinambungan.

Penerapan Model Delikan
Penerapan model delikan disesuaikan dengan tahapan mengajar yang terdiri atas tahap pra-instruksional, tahap instruksional, dan tahap evalusi tindak lanjut. Model ini digunakan pada tahap yang kedua. Tahap ini terbagi dalam tiga langkah yaitu mendengar, melihat, mengerjakan.
Dalam proses dengar bukan hanya guru menjelaskan sesuatu kepada siswa tetapi dalam bentuk lain seperti:
1. Siswa menjelaskan atau melaporkan apa yang telah diketahuinya mengenai bahan pelajaran yang akan dibahas waktu itu.
2. Guru memutar rekaman dengan menggunakan media audio yang berisikan penjelasan bahan pelajaran yang sengaja disiapkan guru sebelumnya.
Dalam proses lihat, dapat dilakukan berbagai cara seperti:
1. Guru atau siswa memperlihatkan terjadinya suatu proses atau demonstrasi suatu proses yang berkenaan dengan materi pelajaran yang telah dijelaskan dalam proses dengar.
2. Guru atau siswa menunjukkan gambar, diagram, grafik, foto, lide dan lainnya yang berkaitan dengan materi pelajaran.
3. Guru menuliskan pokok uraiannya di papan tulis sehingga dilihat atau dibaca oleh siswa,.
Dalam proses kerja dapat ditempuh berbagai cara:
1. Siswa mengerjakan soal atau tugas baik secara mandiri atau kelompok
2. Siswamemecahkan masalah melalui diskusi dengan teman-temannya
3. Siswa diminta merangkum atau menyusun materi pelajaran berdasarkan apa yang telah didengar dan dilihatnya
4. Siswa menyusun laporan tertulis
4. Siswa mencoba sendiri, misalnya melakukan eksperimen sendiri berdasarkan apa yang telah ketahui dalam proses dengar dan lihat sebelumnya.

Tidak ada komentar: