Jumat, 22 Januari 2010

Prosedur Instruksional Dengan menggunakan Berbagai Pendekatan dan Metode Mengajar

Strategi belajar mengajar(SBM) dalam pelaksanaannya menggunakan satu/beberapa metode mengajar yang merupakan alat dan cara untuk melaksanakan strategi belajar mengajar dengan sendirinya metode mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar.
Dalam kegiatan instruksional seorang guru dapat memilih secara lebih tepat serta menggunakannya lebih efektif dari suatu strategi belajar mengajar. Upaya ini dimaksudkan untuk dapat menciptakan sistem lingkungan belajar mengajar yang efektif, yang menunjuk pada "berperan aktifnya" siswa dalam proses belajar mengajar.
Sebagai kerangka acuan untuk memahami yang pada akhirnya dapat dijadikan dasar untuk memilih dan untuk menentukan prosedur instruksional mana yang tepat dalam mencapai tujuan instruksional, berikut ini disajikan beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
1. Pengaturan guru-siswa dalam kegiatan belajar mengajar(KBM)
2. Struktur peristiwa belajar mengajar
3. Peranan guru di dalam mengolah pesan
4. Proses pengolahan pesan
5. Tujuan Belajar
6. Model instruksional yang digunakan

Model instruksional dikelompokkan menjadi 4 rumpun yaitu:
a. Model interaksi sosial
b. Model pemrosesan/pengolahan informasi
c. Model personal Ilumanistik
d. Model perilaku/modifikasi tingkah

3 komponen kegiatan instruksional:
1. Komponen pendahuluan
Yaitu kegiatan instruksional yang didalamnya meliputi kegiatan menumbuhkan motivasi dan menyadarkan akan tujuan belajar, juga kegiatan mengarahkan siswa dalam komponen ini dapat diciptakan aktualisasi kegiatan dengan berbagai prosedur.
2. Komponen Penyajian
Merupakan komponen kegiatan instruksional yang terdiri dari kegiatan membantu mengolah informasi, menggali informasi dari ingatan, dan mendampingi siswa selama memberikan pelatihan. Komponen ini merupakan komponen inti, di mana peran guru adalah menjelaskan atau menguraikan materi yang harus dipelajari, memberikan contoh-contoh yang relevan dan memberi kesempatan untuk menampilkan kemampuan siswa.

Aktualisasi kegiatan instruksional di bawah ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan urutan prosedur mana yang digunakan dalam kegiatan penyajian:
Prosedur I:
Disebut juga dengan prosedur tradisional atau konservatif yang dimulai dengan suatu pengertian konsep, prinsip atau prosedur serta diikuti oleh contoh-contoh yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Prosedur II:
Penyajian dimulai dengan pemberian contoh atau kasus yang diikuti dengan latihan memecahkannya dan diakhiri dengan uraian atau generalisasi dari isi materi pelajaran.
Prosedur III:
Penyajian didahului dengan pemberian latihan atau percobaan yang diikuti dengan uraian yang diakhiri dengan contoh.
Prosedur IV:
Penyajian dimulai dengan pemberian contoh disertai uraian tentang konsep, prinsip atau prosedur dan diakhiri dengan latihan penerapannya.
Prosedur V:
Penyajian diawali dengan pemberian uraian tentang konsep, prinsip, prosedur yang dipelajari diikuti dengan latihan untuk menguasainya dan diakhiri dengan latihan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Prosedur VI:
Penyajian dimulai dengan melakukan kesempatan mencoba terlebih dahulu kemudian diikuti dengan contoh sebagai perbandingan dan diakhiri dengan uraian atau kesimpulan.

3. Komponen penutup
Pada komponen ini guru secara tetap memberikan atau menerapkan urutan kegiatan tes formatif dan umpan balik dilanjutkan dengan kegiatan tindak lanjut berupa petunjuk dari guru tentang apa yang harus dilakukan siswa sehubungan dengan hasil kemajuannya(prestasi belajarnya)

Tidak ada komentar: